Hallo brader Motomath! GP Catalunya yang berlangsung di circuit de Barcelona pekan lalu
menyajikan banyak sekali kisah menarik. Salah satunya adalah kemenangan unik
pembalap tim Factory Ducati, Andrea Dovizioso. Seperti yang kita ketahui,
kemenangan Dovi pada seri ke-6 gelaran
MotoGP musim 2017 ini menjadi kemenangan beruntun untuk pertama kalinya
sepanjang karir pembalap 31 tahun itu di kelas utama. Yuk kita bahas lebih
dalam..
Kemenangan back to back pertama bagi Dovizioso |
Selain menjadi kemenangan back to back untuk pertama kalinya, kemenangan di GP Catalunya
kemarin ternyata memunculkan angka unik bagi Dovi, yaitu angka 7. Pembalap italia
tersebut sampai saat ini telah meraih 4 kali kemenangan di kelas MotoGP. Kemenangan
pertama Dovi diraih pada tahun 2009 bersama tim Repsol Honda di sirkuit Donnington
Park, Inggris. Kemenangan kedua pembalap kelahiran Forlimpopoli, Italia tersebut diraih bersama tim Ducati di sirkuit
Sepang, Malaysia pada bulan Oktober musim 2016. Sedangkan kemenangan ke-3 dan
ke-4 terjadi secara berturut-turut di sirkuit Mugello, Italia dan sirkuit de Barcelona,
Catalunya kemarin. Uniknya, kemenangan kedua Dovi diraih dalam waktu 7 tahun
setelah kemenangan pertamanya, sedangkan kemenangan ketiga Dovi diraih dalam
waktu 7 bulan setelah kemenangan keduanya dan kemenangan keempat Dovi diraih
dalam jeda waktu 7 hari setelah kemenangan ketiganya. Kebetulan tersebut sempat
dijadikan lelucon oleh para wartawan yang mewawancarai pembalap bernomor 04
tersebut “apakah anda ingin balapan berikutnya diselenggarakan 7 jam lagi?”. Dovi
juga sempat berkelakar “mungkin saya perlu mengganti nomor saya”.
Faktor ban menjadi senjata Dovi mengalahkan duo Honda |
Terlepas dari kebetulan menarik di atas, Dovisiozo mengakui
bahwa salah satu faktor penentu kemenangannya pada seri GP Catalunya adalah
kontur sirkuit de barcelona yang tidak bersahabat bagi ban Michelin. Faktor tersebut
menyebabkan seluruh pembalap tidak fokus pada kecepatan, melainkan pada urusan
menghemat ban. Pembalap yang memiliki julukan Desmodovi tersebut mengungkapkan bahwa motor Ducati tunggangannya berhasil
menghemat ban depan karena memiliki akselerasi lebih baik dibandingkan motor-motor
tim lainnya. “dalam balapan kemarin, kami bukan yang tercepat, namun saya perhatikan
seluruh pembalap sama-sama kekurangan grip dan tidak mampu tampil menekan. Sungguh
balapan yang aneh bagi saya, karena bahkan tidak perlu menekan 100% untuk
memenangkannya” demikian cetusnya seperti dilansir www.crash.net.
Terakhir, 2 kemenangan Dovi tentunya berpengaruh besar pada
peta persaingan perebutan juara dunia MotoGP musim ini. Tambahan 50 poin
membuat Dovi bertengger di posisi ke-2 klasemen sementara, terpaut hanya 7 poin
dari pemimpin klasemen saat ini, Maverick Vinales dan membuatnya menjadi salah
satu penantang utama untuk meraih gelar juara dunia. Bravo Desmodovi!
sumber : www.crash.net
pict : www.motogp.com
0 komentar:
Post a Comment