Tidak salah memang bro kalo musim 2016 disebut sebut sebagai
salah satu musim balap MotoGP paling ketat. Salah satu indikator serunya musi
ini adalah jumlah crash yang terjadi
sepanjang musim. Konon menurut data yang dikeluarkan oleh situs resmi MotoGP,
total crash yang terjadi di ketiga
kelas MotoGP sepanjang tahun kemarin berjumlah 1062 dan merupakan rekor pertama
kalinya jumlah crash dalam MotoGP melebihi
angka 1000. Yuk kita coba bahas lebih dalam bro..
Angka 1062 crash
tersebut meliputi ketiga kelas yang diperlombakan, mulai Moto3, Moto2, hingga
MotoGP. Kelas MotoGP sendiri menyumbangkan 288 crash, dimana catatan crash
saat berlangsungnya balapan adalah 81 kali, sedangkan sisanya terjadi saat
latihan dan kualifikasi. Dengan total balapan 18 seri, maka didapat angka
rata-rata crash per seri 16 kali. Sebagai
perbandingan, pada musim 2015 angka rata-rata crash per seri adalah 12 kali, gila apa nggak tuh bro? sampe
terjadi peningkatan sebesar crash
sebesar 33% lho bro..
Salah satu penyebab tingginya angka crash dalam MotoGP musim lalu, apalagi kalo bukan transisi ban dari
Bridgestone di musim 2015, menjadi Michelin di tahun 2016. Lalu apakah Michelin
lebih jelek dari Bridgestone? Tentu tidak bro, hanya saja Bridgestone sudah
bertahun-tahun menjadi penyuplai tunggal di kelas para raja, sehingga seluruh
tim sudah memiliki data yang komplit dan valid mengenai karakter ban tersebut. Sedangkan
bagi Michelin, musim kemarin adalah musim pertama mereka kembali ke MotoGP, sehingga
seluruh tim masih meraba-raba bagaimana karakter ban buatan pabrik asal prancis
ini. Seringkali kita lihat pada musim balap tahun lalu, pembalap-pembalap top
semacam Jorge Lorenzo harus pontang panting saat balapan karena kesalahan dalam
memprediksi karakteristik ban yang cocok untuk kondisi balapan saat itu.
Nah berikutnya, siapa pembalap yang paling banyak mengalami crash musim lalu? Jawabannya ternyata
adalah pembalap asal Inggris yang sukses meraih 2 kemenangan, Cal Crutchlow. Pembalap
tunggal tim LCR Honda itu total membukukan 26 kali crash sepanjang musim. Tidak salah sampai muncul julukan ejekan “Cal Crashlow” untuk pembalap yang baru
saja menjadi ayah tersebut. Posisi pembalap paling banyak crash berikutnya dipegang oleh Jack Miller. Pembalap muda asal
Australia itu mengalami 25 kali crash
sepanjang musim 2016. Namun “prestasi” tersebut terbayar dengan kemenangan yang
diraihnya dalam balapan basah di sirkuit Assen, Belanda, sekaligus menjadi
pembalap tim satelit pertama yang meraih kemenangan seri dalam 10 tahun
terakhir. Yang paling mengagetkan, ternyata posisi ketiga pembalap paling
banyak mengalami crash ditempati oleh
sang juara dunia, Marq Marquez. Pembalap 5 kali juara dunia tersebut mengalami
17 kali crash, setara dengan pembalap
asal Kolombia, Yonny Hernandez. Ternyata posisi 1,2,3 paling banyak crash dikuasai oleh pembalap Honda lho bro, ini
membuktikan bahwa motor RCV masih tetap menjadi salah satu yang paling liar di MotoGP.
Tidak salah jika akhirnya pabrikan berlogo sayap ini mencoba mengganti mesin
screamer mereka menjadi mesin bigbang untuk mengurangi keliaran motor mereka di
tikungan.
Nah itu tadi ulasan data crash
MotoGP selama musim 2016. Mau gak seru
gimana, bahkan juara dunianya aja ternyata bolak balik mengalami crash lho bro. Semoga keseruan musim
lalu ini terulang musim depan, atau malah lebih seru lagi dengan adanya
regulasi baru serta pembalap-pembalap baru di setiap tim. Jadi makin gak sabar
nih nunggu musim 2017...
0 komentar:
Post a Comment