Hallo brader Motomath! Salah satu
isu terpanas dalam MotoGP musim ini adalah rotasi tiga pembalap top dari tim
pabrikan besar, yakni Jorge Lorenzo dari Yamaha menuju Ducati, Andrea Iannone
dari Ducati ke Suzuki dan Maverick Vinales dari Suzuki hijrah ke Yamaha. Rotasi
besar-besaran ketiga pembalap tersebut bukannya tidak membawa korban. Salah
satu korbannya adalah pembalap utama tim Ecstar Suzuki tahun lalu, Aleix
Espargaro. Pembalap yang juga merupakan kakak kandung Pol Espargaro itu
terdepak dari tim Ecstar Suzuki untuk memberi ruang pada Andrea Iannone setelah
posisi Maverick Vinales diisi oleh pembalap rookie
Alex Rins. Dalam acara peluncuran livery
tim Aprilia untuk musim 2017, pembalap berusia 27 tahun itu meluapkan
kekesalannya pada mantan timnya seperti diliput oleh situs www.crash.net.
Salah satu penyesalan terbesar
Aleix adalah pada musim terakhirnya di tim Suzuki, pembalap asal spanyol ini
tidak tampil cukup kompetitif, bahkan bisa dibilang merosot dibandingkan musim
sebelumnya. Ditambah lagi tampilan impresif rekan satu timnya, Maverick
Vinales, yang bahkan mempersembahkan kemenangan pertama bagi Suzuki setelah comeback mereka di MotoGP, semakin
menenggelamkan performa Aleix bersama tim biru musim lalu. Pembalap bernomor 41
ini mengakui bahwa performa buruknya musim lalu terutama diakibatkan pergantian
ban dari Bridgestone menjadi Michelin yang dirasakan cukup mengganggu gaya
balapnya yang agresif dan mengutamakan pengereman lambat di tikungan.
Terlepas dari buruknya tampilan
Aleix musim lalu, hal yang membuat pembalap kelahiran Granollers ini sangat
kecewa terhadap mantan timnya adalah cara manajemen tim Ecstar Suzuki dalam
menentukan pembalap baru. Aleix mengatakan bahwa sesaat sebelum seri Mugello,
Italia digelar, mekanik mendatanginya dan berkata bahwa tim sudah mengadakan
rapat dengan seluruh kru serta mekanik dan memutuskan bahwa Iannone akan
begabung dengan tim musim depan. Menurut Aleix, cara Suzuki untuk memutuskan
mengganti dirinya tanpa komunikasi sama sekali itu dirasa sangat tidak etis.
“Mereka memutuskan untuk memilih Iannone menggantikan saya, it’s OK, saya setuju, saya bukan bos
Suzuki. Tapi cara mereka melakukannya di tengah-tengah GP, dimana mereka hanya
berdiskusi dengan mekanik saya tanpa mengajak saya bicara, bukan cara yang tepat
menurut saya” ujar pembalap yang akan menempuh musim ke delapannya di MotoGP
tersebut.
Terlepas dari konfliknya dengan
tim Suzuki, banyak yang berpendapat bahwa pembalap pengguna helm KYT ini turun
beberapa level dengan bergabung bersama tim Aprilia. Tapi pendapat tersebut
justru menjadi pemicu bagi Aleix untuk tampil maksimal bersama tim barunya.
“Saya berlatih lebih keras dalam musim dingin ini dan menjadi lebih ringan 3kg
dibandingkan musim lalu. saya siap sepenuhnya untuk musim ini dan saya rasa kami
akan tampil lebih baik dari apa yang diperkirakan orang” sahutnya. Menilik
penampilan Aleix bersama Aspar dan tahun awal bergabung di Suzuki, bisa jadi
ucapannya bukan bualan kosong semata! Pastinya, kita harapkan penampilan
terbaik Aleix untuk meramaikan persaingan ajang balap roda dua paling bergengsi ini. Maju terus Aleix!!
0 komentar:
Post a Comment