Hallo brader Motomath! Ada satu
elemen penting motor yang seringkali diremehkan para biker, yaitu ban. Seringkali
tidak kita sadar bahwa ban adalah satu-satunya part yang menghubungkan motor
kita dengan aspal. Kelalaian dalam merawat dan memperhatikan elemen yang satu
ini dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal yang fatal. Yuk kita kenali lebih
dalam si karet hitam ini bro...
Penting untuk diketahui bahwa ban
memiliki berbagai spesifikasi sesuai fungsi dan kebutuhan bro. Mulai dari ban
untuk motor harian di jalan aspal, ban untuk berbagai medan (aspal dan tanah),
ban khusus untuk tanah dan lumpur, serta ban kompetisi yang memiliki komponen
khusus dan spesifik. Kesalahan dalam memilih jenis ban akan menyebabkan fungsi
ban kurang optimal dan motor tidak nyaman untuk dikendarai, bahkan berpotensi
mengakibatkan kecelakaan serius. Jadi sebelum memilih untuk membeli ban, kita
harus memastikan dahulu akan digunakan dalam medan apa motor yang akan kita
pasangi ban tersebut.
Ban harian, cocok untuk berbagai kondisi |
Ban motor harian diciptakan
paling seimbang untuk segala kondisi jalanan serta memiliki umur pemakaian yang
relatif lama. Ban jenis ini bisa digunakan dalam kondisi jalanan basah, kering,
maupun tanah dan lumpur ringan. Tapi karena merupakan jenis allround, maka ban harian tidak spesifik
dan tidak bisa digunakan untuk kondisi ekstrim seperti dipacu dalam kecepatan
tinggi, menikung dengan merebah, ataupun untuk kondisi medan berat seperti
lumpur dan pasir tebal. Juga karena harus tahan lama, maka ban harian
kebanyakan memakai kompon hard atau ekstra hard yang tentunya tidak
memberikan daya cengkram maksimal terhadap aspal, jadi bahkan dijalanan mulus
dan kering-pun, ban harian tetap cenderung licin. Jadi penggunaan ban harian
ini hanya cocok untuk motor komuter yang dipakai sehari-hari ya bro.
Ban dual purpose, banyak digunakan motor adventure |
Nah jenis berikutnya adalah ban dual purpose atau ban segala medan. Ban jenis
ini biasanya dipakai oleh motor-motor tipe adventure atau supermoto. Kompon yang
digunakan biasanya extra hard karena
biasanya digunakan untuk melibas medan ekstrim seperti jalan bebatuan. Masih memiliki
kontur mulus seperti ban harian, namun dengan tambahan alur yang lebar dan
dalam untuk membantu menambah daya cengkram saat melewati lumpur dan pasir yang
cukup dalam.
Untuk medan super ekstrim, Ban Trail jawabannya |
Untuk medan yang lebih ekstrim
lagi, ada ban trail atau sering
disebut ban tahu atau ban cangkul. Memiliki kontur yang menonjolkan gerigi, ban
ini mampu melibas jalanan berlumpur dalam maupun berpasir tebal. Kompon yang
digunakan adalah kompon ekstra hard
untuk mengakomodasi medan berat yang akan dilalui. Namun karena konturnya yang kasar dan bergerigi, ban jenis ini
tidak dapat digunakan di jalanan aspal. Memaksakan menggunakan ban jenis di
jalanan aspal yang mulus, akan mengakibatkan motor tidak memiliki daya cengkram
dan rawan tergelincir. Tentunya sangat berbahaya bro.
Contoh ban racing dalam event MotoGP |
Jenis ban yang lebih khusus lagi,
adalah ban tipe kompetisi. Jenis ban ini khusus diciptakan untuk balapan bro,
biasanya terbagi lagi berdasarkan kompon dan tipenya. Dari jenis kompon, ban
kompetisi atau ban racing ini terbagi
menjadi jenis hard, medium dan soft. Ban hard
memiliki kompon yang paling tahan lama, tapi memiliki daya cengkram paling
kecil. Jenis ban medium memiliki daya
cengkram menengah, namun dengan daya tahan menengah pula. Sedangkan ban soft memiliki daya cengkram maksimal,
namun paling cepat aus dibandingkan kompon lainnya. berdasarkan tipenya, ban
terbagi tiga lagi, yakni ban tipe kering, intermediate dan basah. Ban kering
memiliki alur minimalis bahkan botak atau slick,
ini untuk memberikan daya cengkram maksimal di seluruh permukaan ban sehingga motor
bisa bermanuver maksimal di tikungan. Ban intermediate merupakan ban kompromi
untuk kondisi aspal tidak terlalu basah, sehingga ban ini memiliki alur yang
cukup untuk melewati aspal basah, tapi tetap memiliki daya cengkram yang cukup
baik. Sedangkan ban basah, memiliki alur yang sangat rapat, sehingga motor
mampu melewati genangan air yang mungkin berada di aspal saat balapan
berlangsung dalam kondisi hujan deras. Ban jenis kompetisi ini tentunya tidak
cocok untuk digunakan pada motor harian bro, karena pasti merepotkan jika saat riding tiap cuaca berubah kita harus
mengganti ban. Hehehe..
Contoh kode ban yang diproduksi pada pekan ke 42 tahun 2008 |
Nah disamping jenis-jenis diatas
tadi, ada beberapa hal lagi yang harus kita perhatikan dari ban bro. Yang pertama,
umur ban. Karena ban menggunakan komponen utama bahan karet yang elastis, akan
ada waktunya ban mengalami kadaluarsa dan kehilangan elastisitasnya alias
mengeras atau getas. Pada saat itu, bahkan ban yang masih gress dan belum pernah
digunakan pun tidak akan memiliki daya cengkram seperti seharusnya. Nah umur elastisitas
ban pada umumnya adalah 5 tahun bro. Jadi sebelum membeli ban, pastikan melihat
kode angka dibagian dinding ban karena disana terlihat kode angka yang mewakili
tahun produksi ban. Kode tersebut terdiri dari empat angka yang terdiri dari kode pekan keberapa ban diproduksi (2 angka pertama) dan tahun berapa ban diproduksi (2 angka terakhir), dari situlah kita bisa mengetahui umur ban.
ukuran ban yang ekstrim mengurangi unsur safety dan kenyamanan |
Yang harus diperhatikan
berikutnya adalah ukuran ban. Sebenarnya, pabrik pembuat motor pasti sudah
memikirkan rasio terbaik ukuran ban untuk motor kita. Namun seringkali para
biker tidak puas dan mengganti ukuran ban standar menjadi lebih besar ataupun
lebih kecil. Yang patut diketahui, ukuran ban yang lebih lebar akan memberikan
luas permukaan yang lebih besar untuk mencengkram aspal. Efeknya motor akan
terasa lebih stabil dan lebih aman melibas tikungan, namun tentu semakin lebar
ukuran ban, maka semakin berat pula ban tersebut. nah ukuran ban yang lebih
kecil tentu akan mengurangi bobot ban itu sendiri, namun motor akan sulit
menikung karena permukaan cengkraman yang lebih sempit. Saran saya, jangan ganti
ukuran ban melebihi 10 angka dari ukuran aslinya, baik membesar ataupun
mengecil. Karena perubahan yang terlalu ekstrim akan membawa dampak pada motor
sehingga bisa saja motor menjadi kurang nyaman untuk dikendarai.
Itu tadi hal-hal yang perlu kita
ketahui dari ban bro, si karet bundar hitam yang sangat penting bagi motor
kita. Kompononen ini perlu kita jaga baik-baik supaya kendaraan kita tidak
mengalami gangguan performa selama digunakan, apalagi sampai mengakibatkan
kecelakaan. Jangan sampe dah ya bro..
pict:
www.motogp.com
www.dirtbiketest.com
www.oponeo.co.uk
www.motorsatria.com
0 komentar:
Post a Comment