Help you calculate Your Motor Fact

Friday, June 16, 2017

Circuit de Barcelona, Catalunya. Nope or Dope?


Hallo brader Motomath! Masih mengenai race seri ke-6 gelaran MotoGP musim 2017 yang berlangsung di sirkuit de Barcelona, Catalunya akhir pekan lalu. Race di Catalunya kemarin memang cukup kontroversial bro. Layout sirkuit yang terus mendapatkan pernyataan pro dan kontra dari para pembalap, mengakibatkan sesi kualifikasi dan race harus diselenggarakan dengan layout yang berbeda dibandingkan sesi latihan bebas. Tidak cukup sampai disitu, hampir seluruh pembalap mengeluhkan kurangnya daya cengkram ban diatas lapisan aspal sirkuit de Barcelona.

Smith, gagal race karena terjatuh di FP4
Nah kontroversi-kontroversi seputar sirkuit de Barcelona sebagai penyelenggara seri kemarin, akhirnya menjadi sorotan tajam para pembalap. Salah satu pembalap yang paling tajam mengkritik kurang sigapnya pihak penyelenggara adalah Bradley Smith. Smith yang gagal mengikuti race karena mengalami cedera tangan yang cukup parah saat terjatuh di sesi latihan bebas 4 memberikan pernyataan keras selepas race hari minggu kemarin. “Saya harap kita (MotoGP) tidak akan kembali kemari. Disini (Catalunya) adalah satu-satunya sirkuit yang tidak memberikan respon positif terhadap permintaan pembalap dan komisi keselamatan” cetusnya. Pembalap yang memakai nomor 38 itu juga menambahkan, “kita harus memberikan peringatan keras. Masih banyak negara lain yang menginginkan MotoGP diselenggarakan disana. Situasi seperti ini tidak boleh terulang lagi pada tahun-tahun mendatang”.

Perubahan layout sirkuit versi 2017 dan 2016
Memang semenjak tragedi meninggalnya Luis Salom pada sesi latihan bebas Moto2 musim 2016 lalu, persoalan keamanan di sirkuit yang berdiri pada tahun 1991 ini langsung mencuat ke permukaan. Sesaat setelah kejadian Salom tersebut, beberapa pembalap langsung angkat suara akan betapa dekatnya jarak dinding pembatas dengan tikungan-tikungan yang memiliki potensi membahayakan seperti di tikungan ke-10 dan ke-13. Bahkan pembalap sekelas Valentino Rossi pernah mengeluhkan masalah minimnya area rundown di tikungan tersebut. Namun pihak pengelola sirkuit berkilah bahwa kontur lintasan tidak mungkin dirubah secara drastis terkait dengan posisi tribun penonton yang tepat berada di balik tembok pengaman. Jalan tengah akhirnya diambil, untuk mengurangi resiko tabrakan keras dengan tembok, pada tahun 2016 layout lintasan MotoGP dirubah mengikuti layout lintasan F1 pada tikungan ke-10 dan ke-13 tersebut. perubahan tersebut tentunya tidak dapat memuaskan semua pihak, maka pada musim ini, layout tikungan ke-13 diubah lagi menjadi layout tahun 2017 yang digunakan pada sesi latihan bebas kemarin. Tidak berhenti sampai disitu, keluhan para pembalap muncul deras setelah pada sesi latihan bebas banyak pembalap yang terjatuh mengeluhkan betapa lambatnya tikungan ke-13 versi baru tersebut. Akhirnya demi alasan keamanan, komisi keselamatan MotoGP memutuskan mengembalikan kontur lintasan sesuai dengan versi lintasan tahun 2016 (lintasan versi F1).

MM93, 5 kali crash korban licinnya aspal sirkuit
Terlepas dari kontroversi seputar bentuk lintasan, para pembalap tahun ini juga mengeluhkan kurangnya daya cengkram ban Michelin di lapisan aspal sirkuit. Konon lapisan aspal di sirkuit de Barcelona ini sudah berumur lebih dari 10 tahun, yang mana untuk ukuran balapan sekelas MotoGP tentunya sangat tua. Licinnya lintasan sirkuit ini dirasakan langsung oleh juara dunia MotoGP Marc Marquez. Pembalap tim Repsol Honda tersebut harus merasakan tersungkur 5 kali dalam berbagai sesi sebelum akhirnya meraih hasil posisi ke-2 dalam balapan. Kurangnya daya cengkram ban juga menjadi salah satu faktor yang membantu Andrea Dovizioso meraih kemenangan di sirkuit ini. “kami bukan yang tercepat disini, tapi pada saat balapan saya merasakan bahwa semua pembalap kehilangan daya cengkram ban dan tidak lagi fokus pada kecepatan” cetusnya.

MV25 kesulitan menaklukkan tikungan baru sirkuit Catalunya
Pihak pengelola pun tentunya tidak tinggal diam dengan semua keluhan pembalap. Seperti dilansir oleh www.crash.net, Joan Fontsere yang merupakan direktur sirkuit de Barcelona menyatakan bahwa pelapisan ulang aspal sirkuit akan segera dilakukan dalam waktu dekat. Sedangkan mengenai kontur tikungan, Fontsere menyatakan “kami sudah berusaha memenuhi semua permintaan FIM dan Dorna. 15 hari sebelum balapan diselenggarakan, kami mengundang para pembalap untuk melakukan uji coba terhadap perubahan kontur lintasan yang kami buat, namun tidak satupun pembalap hadir dan melakukan supervisi. Kami bekerja keras sepanjang tahun (merubah layout lintasan) untuk kembali ke titik awal saat balapan (kembali menggunakan layout tahun lalu)”.

Nah, itu tadi beberapa kontroversi di sirkuit yang sudah menyelenggarakan grand prix sejak pertama kali dibangun ini bro. Tentunya kita berharap supaya sirkuit legendaris ini tidak hilang dari kalender balapan MotoGP di tahun-tahun mendatang yak, toh pihak pengelola menyatakan siap untuk melakukan perbaikan. Sebagai pelajaran, Spanyol yang sudah begitu matang sebagai penyelenggara aja masih bisa kena masalah seperti ini, gimana negara-negara seperti Indonesia yang sepertinya sangat ambisius untuk menjadi penyelenggara. Lebih baik jangan buru-buru dah, siapkan dahulu semua infrastruktur dan sumber daya yang dibutuhkan. Lebih baik lambat tapi siap, daripada cepat tapi berantakan. Bener nggak bro?





0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More