Help you calculate Your Motor Fact

Friday, April 14, 2017

Resume 2 race pertama MotoGP musim 2017


Hallo brader Motomath! Gelaran MotoGP musim 2017 sudah melalui seri pertama yang diselenggarakan di sirkuit Losail, Qatar dan seri kedua yang diselenggarakan di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Dari kedua seri tersebut, terdapat beberapa hal yang bisa kita simpulkan sebagai gambaran awal MotoGP musim ini. Yuk kita bahas bareng..

Hal menarik pertama yang terjadi dalam dua seri ini, apalagi kalau bukan dominasi pembalap baru tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales. Pembalap bernomor 25 tersebut tampil menggebrak dengan menyapu bersih kedua seri diatas. Digadang-gadang sebagai salah satu calon kuat juara dunia musim ini setelah tampil impresif dalam rangkaian tes pramusim MotoGP, Vinales tidak mengecewakan ekspektasi tinggi dari para penggemarnya. Penampilan yang ditunjukkan pembalap berusia 22 tahun tersebut terlihat sangat matang baik dalam hal teknis maupun mental. Terlihat dari seri GP Qatar dimana Vinales yang selalu meraih hasil tercepat dalam sesi latihan bebas dan kualifikasi, bisa bersabar menunggu sembari menganalisa kondisi lintasan yang licin karena basah akibat hujan yang turun sebelum race dimulai. Kesabaran dan perhitungan matangnya terbayar lunas dengan meraih posisi pertama setelah melalui duel ketat dengan Andrea Dovisiozo dan Ducati-nya yang tampil sangat dominan di lintasan lurus sirkuit Losail. Demikian pun pada seri ke-2 di Argentina lalu, dimana Vinales dipaksa melakukan start dari posisi yang kurang menguntungkan (posisi ke-6). Tampil konsisten dan sabar, pembalap berjuluk Topgun  ini berhasil meraih posisi puncak dan mempertahankannya setelah pembalap-pembalap top lainnya seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, Andrea Dovisiozo dan Jorge Lorenzo berguguran di lintasan. Konsistensi dan kematangan emosi inilah yang menjadi indikasi utama bahwa Vinales layak dan pantas menjadi  seorang juara dunia!

Hal menarik berikutnya datang dari rekan satu tim Vinales, sang legenda Valentino Rossi. Tampil berantakan dalam seluruh tes pramusim  sehingga bahkan beberapa pengamat mengatakan mungkin inilah akhir dari sang Doctor, pembalap tertua dalam grid musim ini tersebut tampil mengejutkan dalam dua seri yang telah diselenggarakan. Start dari posisi ke-10 dalam balapan malam GP Qatar, The Doctor berhasil merangsek ke posisi ke-3 saat melewati garis finish balapan. Dengan segala permasalahan yang dialami Rossi dalam sesi pramusim, seluruh penggemar MotoGP benar-benar dibuat terhenyak dengan performa beringas pembalap 38 tahun itu dalam balapan yang sesungguhnya. Tampil mantap dalam balapan GP Qatar, tidak serta merta membuat Rossi prima dalam sesi latihan bebas GP Argentina. Rossi kembali keteteran untuk mencatatkan waktu yang kompetitif sehingga akhirnya hanya bisa start dari posisi ke-7. Namun seolah ingin menegaskan gelarnya sebagai legenda hidup MotoGP, kembali pembalap bernomor 46 ini tampil ganas dan finish di posisi ke-2. Kontan nama Valentino Rossi kembali ramai dibicarakan sebagai kandidat kuat juara dunia setelah sebelumnya fokus banyak pengamat hanya terpaku pada duel Vinales dan Marquez.

Tidak kalah menarik membicarakan bagaimana penampilan juara dunia musim lalu, sang baby alien Marc Marquez. Sebagai salah satu pembalap yang sangat difavoritkan untuk kembali menjadi juara musim ini, Marquez “hanya” berhasil finish di posisi ke-4 dalam GP Qatar dan bahkan DNF dalam GP Argentina setelah kehilangan traksi ban depan saat dalam posisi jauh memimpin balapan. Tentu kemudian banyak orang bertanya-tanya, ada apa dengan MM93? Tetapi mengingat kemampuan pembalap dengan 5 gelar juara dunia di tangan tersebut, peluang Marquez untuk mempertahankan gelar juara dunianya tentu masih sangat terbuka lebar. Apalagi seri ke-3 MotoGP akan dilaksanakan di sirkuit Austin, Amerika, dimana MM93 selalu tampil sempurna dan tidak pernah terkalahkan sebelumnya. Bisa jadi seri ke-3 akan menjadi titik balik Marquez untuk kembali menantang Vinales dalam mengejar poin tertinggi klasemen. Begitupun dengan Jorge Lorenzo, sekalipun tampilannya dalam dua seri ini bisa dikatakan gagal total, tetap patut dinantikan bagaimana tim merah Ducati mencari solusi untuk mempermudah fase adaptasi JL99.  Cal Crutchlow dan Andrea Dovisiozo juga cukup meramaikan persaingan pada dua seri awal ini dengan meraih podium di masing-masing seri, meskipun keduanya jatuh dan gagal mendulang poin dalam seri lainnya. Sementara Andrea Iannone, tampaknya belum mampu beradaptasi penuh dengan tunggangan barunya bersama tim Ecstar Suzuki. Kembali jatuh dalam seri pertama di GP Qatar, pembalap bernomor 29 ini pun gagal menuai poin pada seri kedua setelah hanya berhasil finish di posisi ke-16 menyusul insiden jump start dan senggolannya dengan Jorge Lorenzo.


Nah itu dia resume singkat dari 2 seri awal MotoGP 2017. Gimana pembalap favorit brader-brader sekalian? Udah tampil sesuai harapan belum neh? 

0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More