Hallo brader Motomath! Gelaran MotoGP musim 2017 sudah
melalui seri pertama yang diselenggarakan di sirkuit Losail, Qatar dan seri
kedua yang diselenggarakan di sirkuit Termas de Rio Hondo, Argentina. Dari kedua
seri tersebut, terdapat beberapa hal yang bisa kita simpulkan sebagai gambaran
awal MotoGP musim ini. Yuk kita bahas bareng..
Hal menarik pertama yang terjadi dalam dua seri ini, apalagi
kalau bukan dominasi pembalap baru tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales. Pembalap
bernomor 25 tersebut tampil menggebrak dengan menyapu bersih kedua seri diatas.
Digadang-gadang sebagai salah satu calon kuat juara dunia musim ini setelah
tampil impresif dalam rangkaian tes pramusim MotoGP, Vinales tidak
mengecewakan ekspektasi tinggi dari para penggemarnya. Penampilan yang
ditunjukkan pembalap berusia 22 tahun tersebut terlihat sangat matang baik
dalam hal teknis maupun mental. Terlihat dari seri GP Qatar dimana Vinales yang
selalu meraih hasil tercepat dalam sesi latihan bebas dan kualifikasi, bisa
bersabar menunggu sembari menganalisa kondisi lintasan yang licin karena basah
akibat hujan yang turun sebelum race dimulai. Kesabaran dan perhitungan
matangnya terbayar lunas dengan meraih posisi pertama setelah melalui duel
ketat dengan Andrea Dovisiozo dan Ducati-nya yang tampil sangat dominan di
lintasan lurus sirkuit Losail. Demikian pun pada seri ke-2 di Argentina lalu,
dimana Vinales dipaksa melakukan start dari posisi yang kurang menguntungkan (posisi
ke-6). Tampil konsisten dan sabar, pembalap berjuluk Topgun ini berhasil meraih
posisi puncak dan mempertahankannya setelah pembalap-pembalap top lainnya
seperti Marc Marquez, Dani Pedrosa, Andrea Dovisiozo dan Jorge Lorenzo
berguguran di lintasan. Konsistensi dan kematangan emosi inilah yang menjadi indikasi
utama bahwa Vinales layak dan pantas menjadi seorang juara dunia!
Hal menarik berikutnya datang dari rekan satu tim Vinales,
sang legenda Valentino Rossi. Tampil berantakan dalam seluruh tes pramusim sehingga bahkan beberapa pengamat mengatakan
mungkin inilah akhir dari sang Doctor,
pembalap tertua dalam grid musim ini tersebut tampil mengejutkan dalam dua seri
yang telah diselenggarakan. Start dari posisi ke-10 dalam balapan malam GP
Qatar, The Doctor berhasil merangsek
ke posisi ke-3 saat melewati garis finish balapan. Dengan segala permasalahan
yang dialami Rossi dalam sesi pramusim, seluruh penggemar MotoGP benar-benar
dibuat terhenyak dengan performa beringas pembalap 38 tahun itu dalam balapan
yang sesungguhnya. Tampil mantap dalam balapan GP Qatar, tidak serta merta
membuat Rossi prima dalam sesi latihan bebas GP Argentina. Rossi kembali
keteteran untuk mencatatkan waktu yang kompetitif sehingga akhirnya hanya bisa
start dari posisi ke-7. Namun seolah ingin menegaskan gelarnya sebagai legenda
hidup MotoGP, kembali pembalap bernomor 46 ini tampil ganas dan finish di
posisi ke-2. Kontan nama Valentino Rossi kembali ramai dibicarakan sebagai
kandidat kuat juara dunia setelah sebelumnya fokus banyak pengamat hanya
terpaku pada duel Vinales dan Marquez.
Tidak kalah menarik membicarakan bagaimana penampilan juara
dunia musim lalu, sang baby alien
Marc Marquez. Sebagai salah satu pembalap yang sangat difavoritkan untuk
kembali menjadi juara musim ini, Marquez “hanya” berhasil finish di posisi ke-4
dalam GP Qatar dan bahkan DNF dalam GP Argentina setelah kehilangan traksi ban
depan saat dalam posisi jauh memimpin balapan. Tentu kemudian banyak orang
bertanya-tanya, ada apa dengan MM93? Tetapi mengingat kemampuan pembalap dengan
5 gelar juara dunia di tangan tersebut, peluang Marquez untuk mempertahankan
gelar juara dunianya tentu masih sangat terbuka lebar. Apalagi seri ke-3 MotoGP
akan dilaksanakan di sirkuit Austin, Amerika, dimana MM93 selalu tampil
sempurna dan tidak pernah terkalahkan sebelumnya. Bisa jadi seri ke-3 akan
menjadi titik balik Marquez untuk kembali menantang Vinales dalam mengejar poin
tertinggi klasemen. Begitupun dengan Jorge Lorenzo, sekalipun tampilannya dalam
dua seri ini bisa dikatakan gagal total, tetap patut dinantikan bagaimana tim
merah Ducati mencari solusi untuk mempermudah fase adaptasi JL99. Cal Crutchlow dan Andrea Dovisiozo juga cukup
meramaikan persaingan pada dua seri awal ini dengan meraih podium di
masing-masing seri, meskipun keduanya jatuh dan gagal mendulang poin dalam seri
lainnya. Sementara Andrea Iannone, tampaknya belum mampu beradaptasi penuh
dengan tunggangan barunya bersama tim Ecstar Suzuki. Kembali jatuh dalam seri
pertama di GP Qatar, pembalap bernomor 29 ini pun gagal menuai poin pada seri
kedua setelah hanya berhasil finish di posisi ke-16 menyusul insiden jump start dan senggolannya dengan Jorge
Lorenzo.
Nah itu dia resume singkat dari 2 seri awal MotoGP 2017. Gimana
pembalap favorit brader-brader sekalian? Udah tampil sesuai harapan belum neh?
pic: www.motogp.com
0 komentar:
Post a Comment