Halo brader motomath! Istilah slippery clutch saat ini sudah menjadi suatu hal umum bagi pecinta motor tanah air. Setelah dulunya fitur ini hanya digunakan pada motor-motor kelas berat ber-cc besar, seiring dengan semakin berkembangnya teknologi motor perlahan-lahan fitur ini mulai merambah motor-motor kelas entry level seperempat liter. Bahkan Yamaha R15 V3 yang baru saja diluncurkan juga membawa fitur yang satu ini. Nah, sebenarnya apa sih slippery clutch itu? Yuk kita bahas bareng bro..
Slippery clutch adalah fitur yang dikembangkan untuk mengatasi salah satu permasalahan pada kopling konvensional, yaitu roda belakang terkunci karena engine break pada saat melakukan perubahan gigi transmisi. Terkuncinya roda belakang bisa mengakibatkan hilangnya kendali pada bagian belakang motor dan tentunya sangat mengganggu kestabilan motor pada saat akan memasuki atau keluar dari tikungan pada kecepatan tinggi. Hal tersebut terjadi karena adanya perbedaan antara kecepatan putaran mesin dan kecepatan putaran roda belakang pada saat kopling dilepaskan setelah melakukan pergantian gigi sehingga roda akan tertahan dengan adanya back torque (tenaga putaran balik) dari mesin. Dengan adanya slippery clutch, back torque dari mesin akan dilepaskan melalui mekanisme bearing yang membuat gir roda belakang terbebas dari gir mesin. Mekanisme gigi tersebut secara sederhana bisa kita bayangkan pada perputaran pedal sepeda, dimana pada saat pedal sepeda dikayuh ke depan, maka gir roda belakang akan ikut berputar, sedangkan jika kita mengayuh pedal secara terbalik, maka hanya bearing yang berputar dan roda belakang menggelinding bebas. Dengan mekanisme tersebut, maka proses perpindahan gigi menurun (shift down) akan menjadi lebih mulus tanpa fenomena terkuncinya ban belakang.
Seiring dengan kesuksesan aplikasi mekanisme slippery clutch ini di dunia balap, mulailah pabrikan-pabrikan motor menerapkan fitur tersebut untuk motor-motor superbike mereka. Hal ini dikarenakan fitur slippery clutch ini memang sangat membantu untuk mempermudah handling motor meski hanya untuk penggunaan sehari-hari. Semakin ketatnya persaingan antara pabrikan motor, membuat pabrikan semakin gencar dalam mengembangkan produk mereka, termasuk pada kelas entry level mereka, sehingga fitur-fitur yang tadinya dipasangkan untuk motor-motor superbike perlahan-lahan mulai menyentuh motor dengan kubikasi menengah hingga kubikasi kecil seperti kelas 250-150cc.
Itu tadi bahasan tentang slippery clutch bro. Sebagai konsumen, tentunya kita sangat diuntungkan dengan ketatnya persaingan antar pabrikan ini, salah satu buktinya, lihat saja persaingan kelas 150cc saat ini bro. Pabrikan besar seperti Honda, Yamaha, Suzuki berlomba-lomba menanamkan fitur-fitur terbaik untuk motor mereka. Semoga aja dunia permotoran Indonesia makin maju, yuk bro!
0 komentar:
Post a Comment