Help you calculate Your Motor Fact

Monday, September 26, 2016

CBR 1000 RR, Moge Senyaman Mocil


Sesuai judul, kali ini saya akan membahas mengenai motor kelas 1000cc andalan honda, CBR 1000 RR Fireblade. Motor yang satu ini saya pakai kurang lebih selama 1 tahun. Walaupun sebenarnya bukan termasuk moge entry class atau kelas pemula, saya nekat langsung meminang ini, padahal motor saya sebelumnya hanya old CBR 150R thailand. Lompatan kelas yang saya lakukan tentunya bukan contoh baik, mengingat seharusnya kapasitas kubikasi motor yang kita pegang naik bertahap, hehehe.

Motor yang saya pakai adalah CBR buatan tahun 2010. Terkenal dengan desainnya yang berubah drastis dari generasi CBR sebelumnya yang menggunakan muffler under tail menjadi knalpot middle. Secara pribadi, menurut saya inilah desain CBR paling cantik, karena produksi tahun 2011 sudah mengalami perubahan desain lagi di bagian headlamp. Desain short tail yang seolah menggantung di atas ban belakang memberikan kesan kaki-kaki yang kekar dan kokoh. Desain air duct yang dikombinasikan dengan headlamp menonjolkan sisi futuristis dari motor ini. Tutup tangki yang besar membulat juga menegaskan desain air drop dari motor yang diturunkan di ajang balap world superbike championship ini.

Ditinjau dari segi fungsional, desain yang dibuat oleh teknisi Honda terbilang brilian. Kombinasi tinggi setang setir dengan tinggi jok pengendara (seat height) memberikan posisi riding yang luar biasa nyaman untuk ukuran motor sport. Jarak putar setir sangat luas, memberikan handling yang sangat luwes sehingga mengendalikan motor dengan bobot 195 Kg ini terasa seperti mengendalikan motor berkubikasi kecil. Posisi windshield yang didesain agak tegak, juga membantu memudahkan rider untuk bersembunyi menghindari angin saat berkendara dalam kecepatan tinggi.

Dari segi mesin, karakteristik motor CBR yang lembut namun ganas tetap dipertahankan. Pada putaran bawah mesin terasa lembut dan terisi, karakter mesin inline 4 silinder yang rapat dan halus benar-benar muncul disini . Sedangkan pada putaran atas, lonjakan tenaga terasa beringas. Dilengkapi dengan slippery clutch, membantu memperhalus saat rider melakukan engine braking. Raungan suara knalpot yang terdengar merdu mulai dari mesin idle hingga saat berteriak penuh di putaran atas, cukup untuk membuat rider betah berkendara seharian.


Dari pengalaman saya menggunakan motor ini, motor ini terasa pas untuk dijadikan motor harian. Nyaman untuk dipakai stop & go di daerah urban, mantap untuk dipakai ngebut di daerah yang sepi dan cocok untuk dibawa ke sirkuit. Satu-satunya kelemahan motor ini adalah bobotnya yang kurang bersahabat saat didorong keluar dari parkiran, hehehe.


0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More