Sesuai judul, kali ini saya akan
membahas mengenai motor kelas 1000cc andalan honda, CBR 1000 RR Fireblade.
Motor yang satu ini saya pakai kurang lebih selama 1 tahun. Walaupun sebenarnya
bukan termasuk moge entry class atau
kelas pemula, saya nekat langsung meminang ini, padahal motor saya sebelumnya
hanya old CBR 150R thailand. Lompatan kelas yang saya lakukan tentunya bukan
contoh baik, mengingat seharusnya kapasitas kubikasi motor yang kita pegang naik
bertahap, hehehe.
Motor yang saya pakai adalah CBR
buatan tahun 2010. Terkenal dengan desainnya yang berubah drastis dari generasi
CBR sebelumnya yang menggunakan muffler
under tail menjadi knalpot middle. Secara pribadi, menurut saya inilah
desain CBR paling cantik, karena produksi tahun 2011 sudah mengalami perubahan
desain lagi di bagian headlamp. Desain short
tail yang seolah menggantung di atas ban belakang memberikan kesan
kaki-kaki yang kekar dan kokoh. Desain air
duct yang dikombinasikan dengan headlamp menonjolkan sisi futuristis dari
motor ini. Tutup tangki yang besar membulat juga menegaskan desain air drop dari motor yang diturunkan di
ajang balap world superbike championship ini.
Ditinjau dari segi fungsional,
desain yang dibuat oleh teknisi Honda terbilang brilian. Kombinasi tinggi
setang setir dengan tinggi jok pengendara (seat
height) memberikan posisi riding yang
luar biasa nyaman untuk ukuran motor sport. Jarak putar setir sangat luas,
memberikan handling yang sangat luwes
sehingga mengendalikan motor dengan bobot 195 Kg ini terasa seperti
mengendalikan motor berkubikasi kecil. Posisi windshield yang didesain agak
tegak, juga membantu memudahkan rider untuk bersembunyi menghindari angin saat
berkendara dalam kecepatan tinggi.
Dari segi mesin, karakteristik
motor CBR yang lembut namun ganas tetap dipertahankan. Pada putaran bawah mesin
terasa lembut dan terisi, karakter mesin inline 4 silinder yang rapat dan halus
benar-benar muncul disini . Sedangkan pada putaran atas, lonjakan tenaga terasa
beringas. Dilengkapi dengan slippery
clutch, membantu memperhalus saat rider melakukan engine braking. Raungan suara
knalpot yang terdengar merdu mulai dari mesin idle hingga saat berteriak penuh di putaran atas, cukup untuk
membuat rider betah berkendara seharian.
Dari pengalaman saya menggunakan
motor ini, motor ini terasa pas untuk dijadikan motor harian. Nyaman untuk
dipakai stop & go di daerah
urban, mantap untuk dipakai ngebut di daerah yang sepi dan cocok untuk dibawa
ke sirkuit. Satu-satunya kelemahan motor ini adalah bobotnya yang kurang
bersahabat saat didorong keluar dari parkiran, hehehe.
0 komentar:
Post a Comment