Help you calculate Your Motor Fact

Monday, November 14, 2016

Never Say Never in MotoGP


Gelaran seri MotoGP 2016 sudah mencapai akhir dalam seri penutup yang dilaksanakan di sirkuit Ricado Tormo, Valencia. Balapan penutup pada hari minggu (13/11) kemarin berlangsung luar biasa seru dan emosional. Bagi beberapa pembalap, balapan tersebut menjadi balapan terakhirnya bersama tim mereka saat ini. Beberapa pembalap akan pindah ke tim lain, sedangkan beberapa pembalap lainnya akan naik kelas ke jenjang balap yang lebih tinggi, bahkan beberapa pembalap lainnya terpaksa terlempar dari pesaingan di MotoGP dan pindah ke balapan lainnya seperti ajang WSBK.


Musim MotoGP 2016 ini tidak disangka-sangka menjadi musim yang sangat luar biasa. Berbagai rekor terukir dalam ketiga kelas yang diselenggarakan, baik Moto3, Moto2 dan MotoGP itu sendiri. Di kelas Moto3, Brad Binder memecahkan rekor sebagai pembalap pertama asal Afrika Selatan yang menjuarai kejuaran balap motor dalam 36 tahun terakhir. Di kelas Moto2, Johann Zarco berhasil menorehkan rekor sebagai pembalap pertama yang menjuarai Moto2 dua kali berturut-turut sejak kelas ini pertama kali diselenggarakan. Sedangkan di kelas utama, bahkan ada beberapa rekor yang terpecahkan, misalnya rekor Jack Miller sebagai pembalap tim satelit pertama yang menjuarai sebuah seri MotoGP dalam 10 tahun terakhir dan Cal Crutchlow yang menjadi pembalap inggris pertama yang memenangi balapan kelas premier dalam 35 tahun terakhir.


Satu hal lagi yang membuat MotoGP musim 2016 menjadi sangat luar biasa. Apalagi kalo bukan munculnya 9 pembalap yang menjadi pemenang dari total 17 seri balapan. Rekor ini benar-benar luar biasa bro! terakhir kali ada  begitu banyak pembalap keluar sebagai pemenang dalam 1 musim balapan adalah pada tahun 2000 (8 pembalap pemenang) dan pada tahun 2006 (7 pembalap pemenang). Konon semenjak tahun 2008 hingga tahun 2015, dari 142 seri balapan MotoGP, 140 seri diantaranya dimenangkan hanya oleh Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Casey Stoner, Dani Pedrosa dan Marc Marquez. Benar-benar statistik yang bisa dibilang “gila” kan bro.


Semakin kompetitif-nya kelas MotoGP saat ini, sebagian besar dikarenakan pergantian ban dari Bridgestone musim lalu, menjadi Michelin musim ini. Karakter ban yang tidak bisa ditebak, seringkali memberikan hasil yang tidak diduga-duga. Seperti misalnya kemenangan Cal Cruthclow di sirkuit Brno, dimana pembalap inggris tersebut menggunakan opsi ban hard/hard ketika banyak pembalap lainnya menggunakan opsi soft/soft. Begitu juga dengan rontoknya beberapa pembalap unggulan karena hilangnya cengkraman ban pada kondisi tertentu di lintasan.

Faktor lain yang juga membuat MotoGP lebih seru adalah penyamaan penggunaan ECU buatan Magnetti Marelli untuk seluruh tim peserta. Sudah bukan rahasia lagi jika pada tahun-tahun sebelumnya, tim-tim pabrikan besar seperti Honda dan Yamaha sudah sangat advance dalam pengembangan software untuk motor mereka, sehingga dengan perataan ECU ini, bisa dibilang teknologi tim pabrikan mundur beberapa tahun dan memungkinkan tim satelit untuk lebih kompetitif dalam merebut podium teratas tiap seri balapan.

Selain 2 hal diatas, ada pula faktor cuaca yang membuat musim ini begitu mengejutkan. Dalam musim 2016 ini banyak sekali terjadi flag-to-flag race hingga akhirnya dorna memutuskan untuk menggunakan sistem pesan singkat ke dashboard motor untuk menentukan strategi pergantian motor dalam balapan dengan cuaca yang berubah-ubah. Dalam kondisi hujan, potensi motor pabrikan untuk melaju lebih kencang dari tim satelit menjadi minimal, sehingga semua pembalap memiliki peluang yang sama untuk menjadi juara.


Nah terus gimana dengan musim depan bro? musim depan tentu berbeda, tiap tim pasti terus berbenah. Karakter ban Michelin tentu akan makin disempurnakan dan makin dikenal oleh tiap pembalap. Sinkronisasi antara motor dan ECU buatan Magnetti Marelli juga pasti akan meningkat. Tiap tim juga pasti akan lebih siap menghadapi berbagai balapan dalam berbagai kondisi cuaca. Wah gak seru lagi dung balapannya bro? eits belum tentu, banyaknya perubahan formasi pembalap tentu akan sangat menarik bro, ditambah beberapa pembalap rookie yang membawa semangat dan karakter baru untuk MotoGP. Begitupun munculnya tim pabrikan baru seperti KTM, tentunya bisa membawa perbedaan bro. Pokoknya, Never say never in MotoGP dah!! 


0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More