Gelaran seri MotoGP 2016 sudah mencapai akhir dalam seri penutup yang dilaksanakan di sirkuit Ricado Tormo, Valencia. Balapan
penutup pada hari minggu (13/11) kemarin berlangsung luar biasa seru dan
emosional. Bagi beberapa pembalap, balapan tersebut menjadi balapan terakhirnya
bersama tim mereka saat ini. Beberapa pembalap akan pindah ke tim lain,
sedangkan beberapa pembalap lainnya akan naik kelas ke jenjang balap yang lebih
tinggi, bahkan beberapa pembalap lainnya terpaksa terlempar dari pesaingan di
MotoGP dan pindah ke balapan lainnya seperti ajang WSBK.
Musim MotoGP 2016 ini tidak disangka-sangka menjadi musim
yang sangat luar biasa. Berbagai rekor terukir dalam ketiga kelas yang
diselenggarakan, baik Moto3, Moto2 dan MotoGP itu sendiri. Di kelas Moto3,
Brad Binder memecahkan rekor sebagai pembalap pertama asal Afrika Selatan yang
menjuarai kejuaran balap motor dalam 36 tahun terakhir. Di kelas Moto2, Johann
Zarco berhasil menorehkan rekor sebagai pembalap pertama yang menjuarai Moto2
dua kali berturut-turut sejak kelas ini pertama kali diselenggarakan. Sedangkan
di kelas utama, bahkan ada beberapa rekor yang terpecahkan, misalnya rekor Jack
Miller sebagai pembalap tim satelit pertama yang menjuarai sebuah seri MotoGP
dalam 10 tahun terakhir dan Cal Crutchlow yang menjadi pembalap inggris pertama
yang memenangi balapan kelas premier dalam 35 tahun terakhir.
Satu hal lagi yang membuat MotoGP musim 2016 menjadi sangat
luar biasa. Apalagi kalo bukan munculnya 9 pembalap yang menjadi pemenang dari
total 17 seri balapan. Rekor ini benar-benar luar biasa bro! terakhir kali
ada begitu banyak pembalap keluar
sebagai pemenang dalam 1 musim balapan adalah pada tahun 2000 (8 pembalap
pemenang) dan pada tahun 2006 (7 pembalap pemenang). Konon semenjak tahun 2008
hingga tahun 2015, dari 142 seri balapan MotoGP, 140 seri diantaranya
dimenangkan hanya oleh Valentino Rossi, Jorge Lorenzo, Casey Stoner, Dani
Pedrosa dan Marc Marquez. Benar-benar statistik yang bisa dibilang “gila” kan
bro.
Semakin kompetitif-nya kelas MotoGP saat ini, sebagian besar
dikarenakan pergantian ban dari Bridgestone musim lalu, menjadi Michelin musim
ini. Karakter ban yang tidak bisa ditebak, seringkali memberikan hasil yang
tidak diduga-duga. Seperti misalnya kemenangan Cal Cruthclow di sirkuit Brno,
dimana pembalap inggris tersebut menggunakan opsi ban hard/hard ketika banyak
pembalap lainnya menggunakan opsi soft/soft. Begitu juga dengan rontoknya
beberapa pembalap unggulan karena hilangnya cengkraman ban pada kondisi
tertentu di lintasan.
Faktor lain yang juga
membuat MotoGP lebih seru adalah penyamaan penggunaan ECU buatan Magnetti
Marelli untuk seluruh tim peserta. Sudah bukan rahasia lagi jika pada
tahun-tahun sebelumnya, tim-tim pabrikan besar seperti Honda dan Yamaha sudah
sangat advance dalam pengembangan
software untuk motor mereka, sehingga dengan perataan ECU ini, bisa dibilang
teknologi tim pabrikan mundur beberapa tahun dan memungkinkan tim satelit untuk
lebih kompetitif dalam merebut podium teratas tiap seri balapan.
Selain 2 hal diatas, ada pula faktor cuaca yang membuat
musim ini begitu mengejutkan. Dalam musim 2016 ini banyak sekali terjadi flag-to-flag race hingga akhirnya dorna
memutuskan untuk menggunakan sistem pesan singkat ke dashboard motor untuk
menentukan strategi pergantian motor dalam balapan dengan cuaca yang
berubah-ubah. Dalam kondisi hujan, potensi motor pabrikan untuk melaju lebih
kencang dari tim satelit menjadi minimal, sehingga semua pembalap memiliki
peluang yang sama untuk menjadi juara.
Nah terus gimana dengan musim depan bro? musim depan tentu
berbeda, tiap tim pasti terus berbenah. Karakter ban Michelin tentu akan makin
disempurnakan dan makin dikenal oleh tiap pembalap. Sinkronisasi antara motor
dan ECU buatan Magnetti Marelli juga pasti akan meningkat. Tiap tim juga pasti
akan lebih siap menghadapi berbagai balapan dalam berbagai kondisi cuaca. Wah gak
seru lagi dung balapannya bro? eits belum tentu, banyaknya perubahan formasi
pembalap tentu akan sangat menarik bro, ditambah beberapa pembalap rookie yang
membawa semangat dan karakter baru untuk MotoGP. Begitupun munculnya tim pabrikan
baru seperti KTM, tentunya bisa membawa perbedaan bro. Pokoknya, Never say never in MotoGP dah!!
0 komentar:
Post a Comment